Bukan rahasia lagi, kiprah Jessie Mustamu sangat ditunggu publik dan suporter di Pidie. Betapa tidak, apakah sentuhan tangan dinginnya bisa mendongkrat permainan dan posisi PSAP dari zona degradasi. Memang waktu untuk membenahi tim sangat singkat. Tapi itu tak bisa dijadikan satu alasan.
Jessie Mustamu harus memperlihatkan kualitasnya sebagai pelatih berlisensi A AFC. Tentu saja, Jessie harus melepas bayang-bayang dari sosok mantan pelatih PSAP Sigli, Anwar. Bagaimanapun publik akan membandingkan prestasi antara Jessie Mustamu dengan figur Anwar.
Seperti diketahui, Anwar pernah bersama PSAP pada musim 2007-2008 dan 2010-2011. Saat musim 2007-2008, Anwar sukses membawa skuadra PSAP promosi ke divisi utama dengan finish di posisi kedua. Selain itu, Anwar berhasil meloloskan skuad PSAP di putaran 16 besar Copa Indonesia. Ingat! PSAP merupakan satu-satunya tim yang lolos dari divisi I.
Mantan pemain Persiraja era 90-an masuk ke PSAP ketika itu hanya memiliki waktu tiga minggu menjelang kompetisi. Hal ini tak lepas setelah pelatih sebelumnya, Sinyoe Aliandoe kabur menuju tim PSBL Langsa. Meski memiliki waktu singkat, Anwar mampu meraciknya.
Setelah dua musim berpisah, Anwar kembali ke PSAP pada musim 2010-2011. Kondisinya sama seperti musim 2007-2008. Anwar masuk untuk menggantikan posisi Bambang Nurdiansyah yang mundur saat kompetisi hanya tinggal sepekan. Ternyata, tantangan itu mampu dituntaskan dengan manis.
Sederet prestasi ditorehkan Anwar musim lalu. PSAP sukses dibawa ke babak delapan besar. Kemudian, PSAP tak pernah kalah dalam 13 laga. Ternyata, itu belum cukup. PSAP mencatat rekor sensasional ketika menghajar Persires Rengat, 10-0. Prestasi ini menyamai prestasi yang diukir Persidafon ketika melantak PSIS Semarang, 10-0.
Lalu, dengan sederet prestasi Anwar bersama PSAP, tentu saja ini akan menjadi ujian bagi Jessie Mustamu. Ya, Jessie harus berhasil melepas bayang-bayang Anwar dari PSAP bahwa dirinya memang pantas menangani Laskar Aneuk Nanggroe. Kalau sudah begitu, kita tunggu saja sentuhan Jessie Mustamu, besok malam
Jessie Mustamu harus memperlihatkan kualitasnya sebagai pelatih berlisensi A AFC. Tentu saja, Jessie harus melepas bayang-bayang dari sosok mantan pelatih PSAP Sigli, Anwar. Bagaimanapun publik akan membandingkan prestasi antara Jessie Mustamu dengan figur Anwar.
Seperti diketahui, Anwar pernah bersama PSAP pada musim 2007-2008 dan 2010-2011. Saat musim 2007-2008, Anwar sukses membawa skuadra PSAP promosi ke divisi utama dengan finish di posisi kedua. Selain itu, Anwar berhasil meloloskan skuad PSAP di putaran 16 besar Copa Indonesia. Ingat! PSAP merupakan satu-satunya tim yang lolos dari divisi I.
Mantan pemain Persiraja era 90-an masuk ke PSAP ketika itu hanya memiliki waktu tiga minggu menjelang kompetisi. Hal ini tak lepas setelah pelatih sebelumnya, Sinyoe Aliandoe kabur menuju tim PSBL Langsa. Meski memiliki waktu singkat, Anwar mampu meraciknya.
Setelah dua musim berpisah, Anwar kembali ke PSAP pada musim 2010-2011. Kondisinya sama seperti musim 2007-2008. Anwar masuk untuk menggantikan posisi Bambang Nurdiansyah yang mundur saat kompetisi hanya tinggal sepekan. Ternyata, tantangan itu mampu dituntaskan dengan manis.
Sederet prestasi ditorehkan Anwar musim lalu. PSAP sukses dibawa ke babak delapan besar. Kemudian, PSAP tak pernah kalah dalam 13 laga. Ternyata, itu belum cukup. PSAP mencatat rekor sensasional ketika menghajar Persires Rengat, 10-0. Prestasi ini menyamai prestasi yang diukir Persidafon ketika melantak PSIS Semarang, 10-0.
Lalu, dengan sederet prestasi Anwar bersama PSAP, tentu saja ini akan menjadi ujian bagi Jessie Mustamu. Ya, Jessie harus berhasil melepas bayang-bayang Anwar dari PSAP bahwa dirinya memang pantas menangani Laskar Aneuk Nanggroe. Kalau sudah begitu, kita tunggu saja sentuhan Jessie Mustamu, besok malam